Senin, 12 Maret 2012

Sekapur Sirih


Tulisan ini berawal dari mimpi seorang anak berusia 9 tahun yang mendapat kiriman buku yang berjudul "Memasuki Gerbang Pesantren" dari ayahnya yang sedang melanjutkan studi di Surabaya. Buku tersebut mengisahkan seorang santri pada sebuah pondok ternama di Jawa Timur yang kemudian sukses setelah mondok di pesantren tersebut. Buku ini menginspirasi betapa banyak orang yang sukses yang bukan berasal dari sekolah umum, melainkan sekolah agama bahkan pesantren sekali pun.

Tak ayal, buku tersebut menghantarkan sang anak bercita-cita untuk kelak menjadi santri layaknya tokoh yang diceritakan dalam buku tersebut. Akhirnya, waktu berlalu dan sang anak pun menjadi santri pada sebuah pondok di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Pondok tersebut bernama Pondok Pesantren Sultan Hasanuddin.

Yah.. Itulah pondok tempatku dibina, tempatku diajarkan pelajaran kehidupan, tempatku belajar akan kemandirian, persahabatan, kedisiplinan, dan kerja keras.
Pondok yang dibangun dengan 5 pilar, yakni: Jiwa Keikhlasan, Jiwa Kesederhanaan, Jiwa Berdikari, Jiwa Kebebasan, serta Jiwa Ukhuwah Islamiah.

Banyak ilmu, cerita, sahabat, dan pengalaman hidup yang tak dapat kami lupakan selama mondok di tempat yang laksana surga di dunia nyata ini. Rindu rasanya tuk ingin kembali merasakan setiap detik kebersamaan di pondok tercinta ini.

"Jayalah Dikau Abadilah Namamu"
"Pondok Pesantren Sultan Hasanuddin"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar